Article - Internal
Jauh Lebih Waspada
Date : 01-08-2007

Bila seseorang yang sehari-harinya sudah biasa melihat berlian karena bekerja di bidang itu dan sudah belajar tentang permata, dia pun akan lebih kritis bila ditawarkan batu pertama itu oleh seseorang.

Kewaspadaannya jauh melebihi orang yang awam soal berlian.

Apa seseorang yang sudah belajar di Institute Gemology Paramita-sekolah khusus berlian dan batu permata- bisa membedakan batu permata asli dan sintetis?

"Setidaknya dia lebih teliti, saya tak bilang dia bisa 100%, itu janji muIuk-muluk," kata Sumarni, asisten Direktur Institut tersebut yang juga sebagai Direktur Adamas GemoIogical Laboratory of Indonesia.

Karena tidak ada yang bisa menjamin 100%, paling tidak memberi gambaran agar hati- hati dan teliti karena lulusan Institut tersebut dapat materi khusus dan detail soal berlian. Misalnya, bagaimana melihat cacat produk sintetis dan asli karena bagaimanapun juga 'uratnya' beda.

"Dengan dasar materi yang kami berikan, tingkat kewaspadaannya yang beralasan masih lebih tinggi dibandingkan yang tidak sama sekali," kata Sumarni.


  Leticia (Samping Kanan) bersama Para pembicara dan peserta seminar "Kiat Memilih Batu Permata Berkualitas"

Leticia (Samping Kanan) bersama Para pembicara dan peserta seminar "Kiat Memilih Batu Permata Berkualitas"
  Sumarni Paramita

Sumarni Paramita meneliti batu permata
Soal berlian asli atau palsu, dia punya kisah lucu. Ketika itu ada seseorang yang meminta permatanya dites apakah asli atau bukan. Sebelum diteliti dengan alat khusus, dari fisik barang saja sudah mencurigakan. Tapi Sumarni tidak berani memberi komentar sebelum diteliti lebih lanjut. "Kalau tidak dianalisis dulu pakai alat, saya tak bisa kasih komentar,". tuturnya.

Sehari-hari dia banyak bergelut di laboratorium untuk meneliti berlian dan batu permata. Peralatan seperti kaca alam, batu kaca dan kaca buatan sudah tak asing lagi baginya. Kadang giok juga dites keaslian nya. "Dengan infra merah bisa ditembus yang tak bisa kita lihat dengan mata," kata pakar yang sudah 15 tahun menekuni tes berlian dan permata.

Berbicara mengenai batu permata dengan Sumarni seakan- akan tidak ada habis-habisnya. Dengan fasih dia menceritakan alat khusus untuk warna berlian dan batu permata. Dari segi peralatan mungkin tidak berbeda, tapi fungsinya belum tentu sama.

Ada pula alat untuk tes radiasi yang berfungsi membuat pekat warna berlian hitam (black diamond) dengan menggunakan sejenis nitron.

"Seperti radioaktif juga, misalnya cat eye ada yang 'ditembak' radiasi supaya seperti honey colour."