Article - Internal
Daya Tarik Perhiasan
Date : 23-02-2007
  Mahardi Paramita dan Franky Wongkar

Mahardi Paramita (kiri) dan Franky Wongkar (kanan)
saat talkshow
Desain dan warna menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang tergila-gila dengan perhiasan. Selain membuat penampilan lebih gaya, perhiasan bisa juga dijadikan investasi.

Perhiasan memang tak bisa lepas dari wanita. Perhiasan selain sebagai aksesori busana, juga bisa menentukan status sosial seseorang. Bisa dibilang sejak pertama kali melihat kilauannya, Anda langsung tertarik. Mengupas lebih jauh soal perhiasan, majalah dewi bekerja sama dengan Bank Mandiri Prioritas kembali mengadakan talk show Revealing the Beauty of Jewelry. Kali ini kota Surabaya dipilih sebagai tempat berlangsungnya acara.

Sejak pukul 4 sore, satu persatu tamu mulai berdatangan. Ada yang datang sendiri, ada pula yang sudah janjian datang bersama teman. Antusias nasabah Bank Mandiri Prioritas dan sosialita kota Surabaya sudah tampak sejak awal. Kebanyakan dari mereka datang sesuai dress code yang diminta, gemstone colors. Dan dengan leluasa para tamu memilih tempat duduk yang sudah ditata cantik di Kawi Lounge, Sheraton Hotel & Towers, Surabaya. "Siapa sih yang tidak suka dengan perhiasan? Pastinya ibu-ibu yang hadir di sini senang dan tertarik dengan perhiasan. Lebih lanjut nanti kita akan mendengar penjelasan secara langsung dari para pakar perhiasan," ujar Retno Murti, Brand Development Director Majalah dewi mengawali sambutannya.

Sebelum talk show dimulai, Titik Mustika Sari, Vice President Wealth Management Group Bank Mandiri juga ikut memberikan sedikit penjelasan tentang investasi melalui perhiasan. Keseriusan mulai tampak dari wajah para tamu ketika pembicara pertama, Mahardi Paramita, pakar batu mulia mulai menjelaskan soal keindahan perhiasan. "Kesan pertama saat melihat perhiasan pastinya sesuatu yang indah yang bisa dinikmati. Dan istilah cinta pada pandangan pertama juga berlaku pada perhiasan. Contohnya ketika jalan-jalan melewati toko perhiasan, Anda bisa langsung tertarik melihat model atau warnanya," kata Mahardi.

Selain itu warna perhiasan bisa disesuaikan dengan busana. Tak heran banyak wanita tergoda ingin mengoleksi beberapa warna perhiasan dari batu mulia.

Selain warnanya, batu mulia memiliki ciri khas tersendiri misalnya dapat berubah warna jika dilihat melalui sumber cahaya yang berbeda. "Warna ungu jadi warna cokelat," kata salah satu tamu saat ditanya pengalamannya soal perbedaan warna tersebut. Antusias tamu terus meningkat saat obrolan beralih ke pembicara berikutnya, Franky Wongkar. Pria yang menyebut dirinya sebagai seniman perhiasan ini lebih banyak menjelaskan soal desain perhiasan. Melalui slide monitor, Franky menjelaskan satu persatu hasil karyanya yang terinspirasi dari banyak hal, musik, film atau saat jalan-jalan. Dan sebagai seniman perhiasan, is ingin agar pelanggan mendapatkan desain yang spesifik dan berkualitas.


Obrolan terus mengalir sampai ke masalah investasi. Retno Murti, moderator, melemparkan beberapa pertanyaan kepada pembicara yang berkaitan dengan pertimbangan untuk berinvestasi perhiasan. Menurut Mahardi, ada beberapa pertimbangan antara lain keindahannya, tergolong jenis langka dan tidak usang oleh waktu. Apalagi jika didesain oleh desainer terkenal, otomatis langsung meningkatkan harganya. Yang harus diingat saat berinvestasi perhiasan adalah keuntungan diperoleh dalam jangka waktu lama, minimal 5 tahun. Sebaiknya semua perhiasan yang kita miliki harus dilengkapi dengan sertifikat agar nilai jualnya menjadi lebih tinggi termasuk menunjukkan kualitas batu mulia yang dipakai. "Anda tentu sering mendengar pedoman 4C, color, clarity, cutting dan carat tapi bagaimana menentukannya itu yang sulit. Atas dasar apa? Kalau dilengkapi dengan sertifikat, baru jelas," kata Mahardi.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam, bincang-bincang dan tanya jawab mesti diakhiri. Tapi acara belum berakhir Masih ada jewelry show dari The Palace Jeweler dengan busana dari Charles Sie dan Yunita Kosasih. Acara dilanjutkan dengan makan malam dengan nuansa cukup santai, ditemani iringan musik dari Virtuoso Acoustic. Sambil menikmati makanan, beberapa tamu tampak masih bertanya langsung ke pembicara. Bahkan ada yang tertarik untuk kursus perhiasan bersama di Surabaya. Wah, sepertinya topik kali ini sangat tepat diadakan di Surabaya karena peminat perhiasan cukup banyak di kota Pahlawan ini.


  Jewelry show dari the Palace Jeweler

Jewelry show dari the Palace Jeweler

Yang tak pernah ketinggalan pada setiap acara majalah Dewi adalah games dan door price. Sebagian tamu bahkan sangat bersemangat ingin mendapatkan hadiah. Plus satu orang tamu terpilih sebagai best dress. Bagi-bagi hadiah sekaligus menjadi penutup acara. Terbersit rasa puas dan senang dari masingmasing tamu setelah meninggalkan Kawi Lounge.