Article - Internal
Leticia Paramita
Date : 23-11-2007
  Leticia Paramita

Leticia Paramita
Banyak orang menggemari bebatuan mulia, tapi sangat sedikit yang paham seluk-beluk ilmunya yang disebut gemologi. Salah satu ahli gemologi kita adalah Leticia Paramita, yang akrab disapa Letis. Meski terbilang belia--lahir Januari 1978--Letis memahami betul ilmu tentang bebatuan. Pasalnya selain sang ayah merupakan gemolog kawakan, ia juga sempat menimba ilmu di Gemological Institute of America di Bangkok. "Saya mulai tertarik menekuni dunia gemologi usai lulus kuliah," ungkap alumni Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, Bandung ini.

Sebagai gemolog, ia menilai kesadaran mempelajari ilmu tentang bebatuan mulia ini masih rendah. "Padahal, jika salah membeli, kerugiannya cukup besar," ujar penikmat traveling dan desain perhiasan ini. Untuk edukasi, ia merupakan strategi menjemput bola dengan mengadakan seminar, talk show di radio, dan mengikuti pameran perhiasan, selain mengajar di Institute Gemology Paramita yang didirikan sang ayah pada 1989.

Diakui pemilik kulit putih yang piawai berbahasa Mandarin, Jepang, dan Thailand--selain Inggris--ini, sejatinya gemologi sangat penting. Terutama, bagi yang senang berinvestasi batu mulia. "Jadi, mereka bisa menentukan harga yang pantas saat membeli atau menjual," kata anak ketiga dari empat bersaudara yang terus mengembangkan kemampuan dengan mengikuti berbagai kursus di Cina, Hong Kong, dan Jepang ini. Muridnya mulai dari pegawai dan pemilik toko perhiasan sampai staff kantor penggadaian. Bahkan, saat ini ia juga laris menjadi pembicara di berbagai sekolah dan universitas.