Sumber : https://www.gemsociety.org/article/assembled-stones-jewelry-and-gemstone-information/

Baik membeli untuk diri sendiri atau membeli untuk dijual kembali, yang paling awal harus Anda ketahui adalah jenis batu permata itu sendiri. Berdasarkan daftar terbaru Walter Schumans, saat ini setidaknya ada lebih dari 200 jenis batu mulia di dunia. Meskipun memang tidak semuanya diperjual belikan.

Saat ini batu permata yang paling populer adalah berlian. Batu mulia lain seperti rubi, safir dan emerald, misalnya, memiliki varian warna yang berbeda-beda. Ada treated gemstone (yang mengalami proses pemanasan dan penjernihan) dan ada juga yang untreated (alami, tanpa proses peningkatan kualitas). Semuanya memiliki kelebihan dan harga yang berbeda-beda yang tentu harus Anda pahami betul.

Batu permata yang ditempel atau assembled gemstone adalah dua jenis batu yang disatukan. Bisa dengan menyatukan dua atau tiga jenis batu mulia sekaligus. Komponen yang digunakan bisa bermacam-macam seperti batu alami ditempel dengan batu-batu sintetis. Proses penempelan ini sendiri tidaklah alami. Tujuannya, bisa untuk membuat perhiasan menjadi lebih tahan (karena ada beberapa jenis batu yang kuat dan ada juga yang mudah pecah), menciptakan varian perhiasan baru yang lebih cantik atau menyatukan dua jenis batu yang berbeda harga demi tujuan tertentu ataupun mendapatkan size tertentu.

Sumber: https://www.gia.edu/gem-imitation

Batu yang ditempel ini seringkali tidak mudah dikenali. Sebagai pembeli Anda tetap harus berhati-hati agar tidak salah membeli batu tempelan dengan harga yang tidak sesuai. Kenali jenis batuan ini agar Anda tidak salah membeli /menjual dan akhirnya mengalami kerugian.

Seperti namanya, batuan natural didapatkan dengan proses yang sepenuhnya dari alam. Yang dilakukan para pengrajin selanjutnya adalah memotong dan mempercantiknya.

Sumber: https://www.gia.edu/gem-synthetic

Sebaliknya, batu sintetis adalah batu permata yang dibuat di laboratorium dengan menyamakan semua komponen yang ada pada batu alami. Meski secara kimiawi sifatnya sama, namun batu sintetis ini jelas berbeda dari segi kualitas dan nilai sejarah dengan batu natural, dan yang terpenting dari segi harganya. Batu inilah yang sering disebut dengan batu masakan yang harus Anda waspadai.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, batu permata ada yang diberi perlakuan khusus (treated gemstone) dan ada yang tidak (untreated gemstone). Kedua batu permata ini sama-sama natural, yang membedakannya adalah sentuhan yang diberikan sebelum batu tersebut dijual.

Sumber: http://clarityenhancementlab.com/enhancement.htm

Untreated gemstone biasanya harganya lebih mahal karena warna dan kualitasnya alami. Berbeda dengan treated gemstone yang memerlukan perlakuan khusus agar kualitasnya semakin baik dan harganya lebih tinggi. Perlakuan khusus ini bisa berupa pemanasan dengan suhu tertentu untuk menghasilkan warna yang lebih cerah atau untuk menjernihkan batunya.

Seperti halnya emas yang dibeli dengan menyertakan surat atau sertifikat, batu permata yang asli dan berkualitas hendaknya juga memiliki sertifikat. Sertifikat dari pihak ketiga (dari lembaga independen) ini bisa Anda dapatkan dari distributornya langsung saat membeli, atau dengan meminta bantuan dari laboratorium batu mulia yang terpercaya apabila batu tersebut belum ada sertifikatnya.

Adamas Gemological Laboratory adalah laboratorium gemologi independen pertama dan terlengkap di Indonesia. Dengan para gemologist berpengalaman Anda akan dibantu untuk mengetahui kualitas dan keaslian batu permata yang Anda miliki. Jangan sampai Anda mengalami kerugian karena kurang pemahaman dan serahkan saja urusan sertifikat ini pada tenaga ahlinya.